Liqo' Syawal 1453 H |
Jakarta
– Pengurus Lajnah Khusus Ulama, DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Ustadz Abu
Hanifah, mengatakan kepada para ulama dan tokoh yang hadir dalam Liqo
Syawal Ulama Bersama HTI Jakarta bahwa, Hizbut Tahrir sebagai Partai
Politik Islam senantiasa konsen terhadap perjuangan untuk menegakkan
syariah dan Khilafah, dengan mengikuti metode sebagaimana yang
dicontohkan Nabi SAW.
Ia menegaskan bahwa perjuangan Hizbut
Tahrir di seluruh dunia termasuk Indonesia, akan terus dijalankan dengan
sabar di atas jalan yang dicontohkan Rasulullah SAW dan tanpa kompromi.
Sebagaimana yang telah ditempuh oleh beberapa saudara muslim yang lain,
yang karena tidak sabar dan ingin yang langsung instan akibatnya
berkompromi dengan keadaan yang justru menjebak mereka hingga bergeser
dari perjuangan untuk menerapkan syariat Islam.
“Kita pernah berkunjung ke ulama yang
ada di MPR untuk menjelaskan konsep dan syariat Islam, kemudian dijawab
bahwa mereka sangat mendukung syariat Islam namun khawatir pada Partai,”
ungkapnya, di Aula Masjid At-Takwa, Rawamangun, Jakarta Timur.
Mereka, sambungnya, menjadi lebih takut
pada Partainya daripada kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT. Hal
itu diakibatkan oleh ketidakjelasan ideologi hingga melalui jalan
kompromi. Oleh sebab itu, Ia mengajak para ulama agar ikut bersama HTI
berjuang dan berdakwah menjelaskan kepada segenap komponen umat termasuk
ulama dan tokoh.
“Kita mencintai umat dan ulama di mana
pun mereka berada, termasuk di parlemen, di DPR, di MPR, yang bergelut
di dalam sistem sekuler, dan lainnya,” jelasnya sembari mengajak peserta
yang hadir agar bersama berdakwah untuk menjadikan Islam sebagai
perkara utama, menjadikannya sebagai opini dan kesadaran umum.
Ia pun mengatakan, apabila para ulama
bergabung dan mendukung dakwah Hizbut Tahrir, maka berarti telah
mendukung tegaknya syariah dan Khilafah. Karena ini merupakan perkara
utama dan tidak ada pertentangan/perbedaan pendapat di antara para ulama
termasuk empat Imam Mazhab.
Sembari sedikit bercerita di masa lampau
tentang dakwah HTI yang berbeda dengan saat ini yang telah besar dan
meluas. “Saya teringat tahun 94, acara seperti ini diadakan dan dihadiri
oleh peserta yang datang dari Bekasi, Tangerang, dan daerah lain yang
alhamdulillah mencapai 15 orang dan itu sudah gabungan semuanya,”
tuturnya yang diikuti dengan tawa dari peserta. Namun kini, lanjutnya,
acara seperti ini –dengan peserta mencapai ribuan orang-telah diadakan
secara bersamaan di 90 kota.
Senada dengan Ustadz Abu Hanifah,
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Husna Cikampek, KH. Ahmad Zainudin, dalam
testimoninya mengajak para hadirin untuk bergabung dan mendukung Hizbut
Tahrir. “Jadi mari bergabung ke dalam HTI,” serunya.
Ia pun menjelaskan sebagian kecil alasan
mengapa harus mendukung Hizbut Tahrir. “Karena dengan Khilafah –ala
minhajin nubuwwah- tegak, Jama’ah Tabligh yang dakwah kemana-mana pakai
uang sendiri akan didanai oleh Negara (Khilafah), keluarganya yang
ditinggalkan akan dijaga, dilindungi, dan dijamin keamanan dan
kebutuhannya oleh Negara,” tegas ulama yang akrab disapa Kyai Zein ini.
“FPI yang senantiasa berjuang menegakkan
amar makruf nahi-munkar pun akan maksimal karena didukung oleh Negara,”
ujar ulama yang penah gabung ke NU, FPI, dan beberapa Gerakan Islam
lain ini dengan disambut takbir oleh hadirin.[] (mahdi alfatih/di.com/tajukislam)
Posting Komentar